Assalamualaikum, wr. wb.
Di Post Blog saya yang ke 10 ini saya akan menjelaskan tentang Islamophobia, musuh berbuyutan saya. Tapi saya juga akan memberikan solusi melenyapkan Islamophobia dari pikiran orang - orang yang masih begitu. Dan juga kisah salah satu mualaf yang dulunya juga Islamophobia.
Islamophobia, begitulah julukan bagi orang - orang yang takut dan benci Agama Islam. Akhir - akhir ini banyak umat islam yang mengalami penindasan oleh Agama lain karena ajarannya dianggap menyesatkan atau tidak benar. Bahkan di dunia maya juga banyak orang - orang Islamophobia yang mempropagandakan kejelekan dan keburukan islam. Dalam arti menciptakan konflik secara tidak langsung. Dan paling ujung - ujungnya...... konflik fisik alias perang agama. Itu merupakan hasil search saya di google mengenai keburukan Agama Islam. Dan ingatlah membenci islam itu sama seperti membenci Allah.
Untuk menunjukkan bahwa Islam itu selalu benar, lebih baik solusinya ikuti setiap ajaran Islam. Saya akan memberi contoh seorang anti islam yang akhirnya menjadi mualaf. Yaitu.............. Arnoud Van Doorn. Mantan Sutradara Belanda pembuat film anti-islam "Fitna" (2008) yang menimbulkan protes keras di kalangan Muslim sedunia.
tepatnya pada tanggal 27 Februari 2013 yang lalu. Secara mengejutkan ia membuat tweet yang menyatakan ia memeluk Islam dan memulai kehidupan baru sebagai seorang Muslim. Seuntai tweet mengguncang Belanda. anggota Dewan Kota Hague. Sosok politisi yang memiliki ibu kelahiran Surabaya itu, memposting tweet dua kalimat syahadat, dan pada 18 Maret lalu ia kembali posting di akun twitternya kalau tanggal tersebut ia merayakan milad pertamanya sebagai muslim.
Pasalnya Arnoud adalah politisi dari Partai untuk Kebebasan (PVV) dan teman dekat (wakil) Geert Wilders pemimpin partai PVV, sosok kontroversial yang mengguncang Belanda, Eropa, Amerika dan Dunia Islam dengan film "Fitna" yang diproduksinya hingga ia digelari sebagai sang "Penghasut Kebencian".
Dalam akun Twitternya Arnoud menulis kalimat yang lazim diucapkan orang muslim dan orang yang akan masuk Islam, yaitu dua kalimat syahadat. Ia menulisnya dengan tulisan berbahasa Arab yang berarti "Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah".
Apa sebenarnya yang menjadi alasan Arnoud Van Doorn masuk Islam serta bagaimana ia mendapatkan hidayah? Berikut ini adalah wawancara Al-Jazeera (Bagian I) dan Mehrnews (Bagian 2) dengan Arnoud van Doorn.
Bagian I
Apa yang akan anda sampaikan kepada mereka yang menyangsikan keislaman anda?
Saya dapat memahami kesangsian orang-orang, khususnya karena banyak dari mereka yang tak menyangka. Tapi orang-orang di lingkaran terdekat saya sudah tahu, bahwa saya memang sedang giat menelaah Al-Qur'an, Hadits, Sunnah, dan referensi-referensi lainnya selama hampir satu tahun hingga sekarang. Saya juga terlibat banyak sekali perbincangan dengan kalangan muslim membahas soal agama. Jadi ini merupakan suatu keputusan sangat besar yang tidak ujug-ujug saya ambil.
Bagaimana dulu anda bersentuhan dengan Islam?
Saya telah mendengar banyak sekali cerita-cerita jelek tentang Islam, namun saya bukanlah tipe pribadi yang ikut-ikutan opini orang lain tanpa melakukan penelaahan sendiri dan membangun opini saya sendiri. Karenanya, saya kemudian benar-benar mulai memperdalam pengetahuan tentang Islam, didorong oleh rasa ingin tahu. Kolega saya, Aboe Khoulani dari Dewan Kota Hague-lah yang membawa saya menjalin kontak lebih jauh dengan pihak masjid As-Soennah, yang kemudian membimbing saya. Di sana, saya disambut dengan baik dan hangat.
Kalau melihat ke belakang, apakah anda menyesal bergabung dengan PVV (Freedom Party)?
Saya yakin bahwa setiap pengalaman dalam hidup ini punya hikmahnya tersendiri. Bagaimanapun, dengan pengetahuan yang saya miliki sekarang, saya tentu tanpa ragu-ragu akan membuat pilihan berbeda.
Reaksi-reaksi seperti apakah yang anda terima menyusul keislaman anda?
Menurut sebagian orang, saya ini mereka sebut pengkhianat, tetapi bagi sebagian besar lainnya saya dipandang telah membuat keputusan yang baik. Secara umum reaksinya positif. Saya juga menerima sejumlah dukungan dari twitter. Bahagia rasanya ketika orang-orang yang tidak mengenal saya secara pribadi, tapi justru memahami keadaan saya dan mendukung pilihan keputusan saya.
Adakah hal lain yang hendak anda sampaikan?
Seperti juga orang kebanyakan, saya telah banyak berbuat kesalahan dalam hidup. Dari berbagai kesalahan ini, saya belajar banyak hal. Dan melalui keislaman saya ini, saya merasakan bahwa akhirnya saya menemukan jalan hidup saya.
Saya menyadari bahwa ini merupakan permulaan baru dan saya masih harus belajar lebih banyak lagi.
Sepertinya saya masih akan menghadapi banyak tantangan, termasuk dari lembaga-lembaga pemerintah tertentu. Saya yakin dan pasrah sepenuhnya, bahwa Allah akan mendukung dan membimbing saya melewati momen-momen ini.
Bagian 2
Kalau boleh, pertama-tama, kita berbincang sedikit seputar alasan anda menerima Islam. Apa yang telah terjadi sehingga anda memilih masuk Islam?
Saya telah mempelajari Al-Qur'an karena keingintahuan, mulanya sejak setahun lalu (setelah saya keluar dari PVV). Sebelum itu saya hanya mendengar cerita-cerita jelek tentang Islam. Semakin banyak saya membaca semakin yakin pulalah saya bahwa Islam sesungguhnya agama yang indah dan penuh kebijaksanaan. Saya telah mengalami pendidikan agama sebagai seorang Kristen, sehingga saya telah banyak menganut banyak nilai. Lebih mudah untuk beralih dari seorang Kristen menjadi Muslim daripada dari seorang "atheis", karena sebelumnya saya telah mengenal konsep-konsep kenabian, adanya malaikat, dan baku kedisplinan yang selalu ada dalam ajaran agama manapun.
Anda dulunya anggota partai yang dikenal anti-Islam, dan bahkan film yang menyerang nabi pun dibuat atas perintah partai. Itu bagaimana ya ketika kelihatannya partai seperti itu tidak memiliki pengetahuan yang tepat tentang Islam, mengapa mereka bersikap demikian terhadap Islam?
Saya tidak pernah jadi orang yang berhaluan "ekstrim kanan", PVV pun juga sebenarnya begitu. Tapi dulu memang, seperti kebanyakan orang, saya punya prasangka buruk mengenai Muslim. Misalnya anggapan bahwa semua orang Islam itu kaum fanatik, penindas perempuan, intoleran dan jahat terhadap masyarakat barat, serta senang kekerasan. Wilders sebagai seorang pribadi tergolong orang yang cukup ramah dan bersahabat. Beberapa pendapatnya seperti soal kritik terhadap Uni Eropa, sistem keuangan, dan krisis ekonomi, menurut saya ada benarnya. Tetapi saya sama sekali tidak sependapat dengan pandangan negatifnya terhadap Islam dan dunia Arab. Pandangannya itu menstigmatisasi seluruh Muslim. Menciptakan ketakutan dan pengkutub-kutuban (di masyarakat, seperti yang dilakukan Wilders-red) memang cara mudah untuk memobilisasi orang-orang, karena isu-isu itu bisa memicu nyali, prasangka, sekaligus membiaskan pandangan orang-orang itu.
Setelah beralih masuk Islam, bagaimana reaksi bekas teman sejawat anda di partai?
Saya tidak berkomunikasi dengan Geert Wilders sejak saya keluar dari PVV. Saya tidak tahu juga ya. Saya tidak mendapatkan tanggapan balik apapun. Sebab ketika meninggalkan PVV, itu intinya saya dianggap "tidak ada" lagi. Mantan rekan sejawat juga takut berkomunikasi dengan saya. Karena kalau mereka melakukannya, bakal tidak bagus untuk karir mereka di partai PVV.
Sekiranya anda mengajak seorang non-Muslim untuk masuk Islam, apakah hal paling terpenting yang akan anda ajukan?
Seperti sudah saya nyatakan tadi: pelajarilah Islam, enyahkan seluruh prasangka buruk, dan bakal terlihat bahwa sungguh Islam itu merupakan agama yang indah dan sangat murni, agama yang memiliki sejarah begitu agung serta standar-standar yang tinggi. Kami (muslim) saling peduli satu sama lain, baik dalam senang maupun susah. Islam agama yang memberikan ketenangan batin dan kearifan, serta memperdalam kehidupan spiritual. Hidup itu lebih dari sekadar uang dan materialisme ("faktor suskses" tipikal Barat). Dengan Islam, anda bakal menjadi seseorang yang lebih tangguh dan lebih baik.
Di Barat, Islam umumnya dituding sebagai agama yang menganjurkan terorisme, anti-HAM, dan menindas perempuan. Bagaimana tanggapan anda terhadap tudingan-tudingan semacam ini?
Lagi-lagi penyebabnya adalah prasangka buruk, karena kurangnya wawasan. Kalangan fanatik dapat dijumpai dalam agama manapun di dunia. Sayangnya, kaum fanatik yang cuma 1% itu dipertunjukkan di televisi dan media pemberitaan lainnya, sekaligus pengaruh mereka dibesar-besarkan. Sedangkan 99% muslim lainnya terus bekerja keras dan sanggup hidup damai. Jika semakin banyak orang mempelajari Islam yang sebenarnya, akan kian banyak pula yang melihat keindahan Islam.
Bagaimana pendapat anda tentang alasan-alasan di balik sejumlah upaya untuk mempromosikan ateisme di dunia, dan apa nasihat anda bagi mereka yang ragu-ragu antara iman dan kufur?
Saya hanya bisa mengira-ngira. Tokoh-tokoh berpengaruh dan politisi Barat itu tidak menyukai agama dalam bentuk apa pun. Jika makin sedikit orang yang mengimani agama, maka kian banyak orang yang menggantungkan dirinya kepada nilai-nilai lain seperti ekonomi, uang, konsumsi, dan kelimpahan materi. Kalangan industri di Barat menginginkan agar orang-orang banyak ini terus melakukan konsumsi, bukan menggali kekuatan dari dalam diri. "Belanja dan konsumsi" dipaksakan jadi standar kebahagiaan. Sedangkan orang beriman, penganut agama, lebih kuat dan tidak terlalu bergantung kepada hal-hal tadi. Para politisi maupun tokoh-tokoh lainnya, merasa tidak berkepentingan, dalam membantu orang menjadi lebih independen terhadap hal-hal tadi itu dan membangun pencerahan. Ini juga yang saya katakan bagi mereka yang ragu antara keimanan dan kekufuran.
Berniat membuat film internasional untuk mengkampanyekan Islam sebagai agama kasih
Arnoud van Doorn, mantan politisi Belanda yang anti-Islam, sekaligus eks anggota terkemuka partai sayap kanan yang dipimpin Geert Wilders, seperti dimuat Saudi Gazette, Selasa (23/4/2013), kini ia makin memantapkan langkahnya sebagai seorang Muslim dengan mengunjungi Masjid dan makam Nabi Muhammad di Madinah. Di sana, ia shalat dan memohon maaf karena menjadi bagian dari film yang menghujat Islam dan Rasulullah, “Fitna”.
Ia juga berniat membuat film internasional untuk mengkampanyekan Islam sebagai agama kasih. “Saya akan mencoba yang terbaik, untuk memperbaiki dampak buruk dari apa yang saya lakukan terhadap Islam dan Nabi melalui film “Fitna”, “kata dia. Di masa lalu, Arnoud di antara para petinggi Partai untuk Kebebasan PVV yang memproduksi film “Fitna”. Bulan lalu ia memutuskan untuk masuk Islam setelah mempelajari agama yang kerap ia hina, juga Rasulullah yang sebelumnya ia lecehkan
Setelah melihat kisah mualaf asal Belanda ini, kita tahu bahwa seorang kafir anti-islam pun bisa masuk islam secara mengejutkan melalui post di Twitternya pada 27 Februari 2013. Pada mulanya, Van Doorn ingin memeluk islam karena "kepo" alias penasaran isi dari ajaran warisan Nabi Muhammad SAW ini. Setelah mengerti akan islam, Van Doorn merasa kapok dan menyesal atas hasil karyanya berupa film "Fitna". Ia pun berniat melenyapkan masa suram itu ketika ia belum masuk islam. Ia menyimpulkan bahwa ajaran Islam itu selalu benar. Dan ia pun juga berniat memproduksi film tentang indahnya islam agar dunia mengerti akan baiknya Islam.
Sekalipun banyak aksi terorisme yang didalangi oleh Umat Islam, Tetapi aksi itu bukan bagian dari ajaran islam. Bisa jadi yang menjadi akar masalah dari aksi itu adalah penindasan umat Islam di dunia. Dan oleh karena itulah kalian yang non-muslim jangan sampai melakukan tindakan terkait anti-islam alias Islamophobia. Atau kalian akan kena dampaknya.